Oleh karenanya, manusia hendaknya melakukan sesuatu yang tetap menunjukkan konsistentsi perikemanusiaannya (sifat-sifat yang layak bagi manusia). Tidak meniru apa yang dilakukan oleh heman. Karena pada dasarnya hewan juga punya ‘perikehewanan’. Meskipun kata ‘perikehewanan’ tak ada di dalam KBBI.
Akhir-akhir ini banyak sifat dan perilaku hewan yang diadopsi oleh manusia. Yang sebenarnya perilaku itu hanya pantas dilakukan atau diperlakukan oleh atau untuk hewan tetapi manusia juga ingin menyonteknya.
Kasus perdagangan bayi di Jakarta misalnya. Belum lama ini terkuak kasus trafficking di ibu kota negara itu. Usaha harom itu telah dirintis sejak tahun 1992 Dalam kasus ini manusia menjadi objek jual beli. Yang biasanya barang atau hewan yang diperniagakan.
Bisa jadi manusia cepat bosan. Tak mau jikalau hanya menjual hewan. Manusia mencari dagangan lain. Bayi pun kini dijadikan barang komoditi. Mencari uang dari perdagangan manusia. Sesama makhluk kok saling jual beli? Memprihatinkan bukan?
Tak kalah heboh ialah penjualan gadis dibawah umur. Apalagi kalau bukan untuk memuaskan nafsu seksual kaum berduit. Remaja yang masih berstatus siswi SMP dan SMA dijual melakui situs internet. Inilah yang terjadi di Bandung dan Bogor. Lagi-lagi perikemanusiaan diluluhlantahkan.
Tak jarang pula manusia yang tak berpakaian sesuai dengan kaidah. Belahan dada, paha dan panggul diekspose kepada orang yang tak layak untuk melihatnya.
Istilah-istilah yang meminjam nama-nama hewan kerap kali diperdengarkan oleh media. Katakanlah Kumpul Kebo, Kambing Hitam, Sapi Perahan, Tikus Kantor, Kelinci Percobaan dan Macan Tidur dll.
Kumpul Kebo ialah sebuah istilah untuk menggambarkan kebejatan tindakan asusila. Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan. Tukar menukar pasangan dalam suatu tempat dan waktu. Suatu tindakan menjijikkan yang tak bermoral.

- Nama kerbau dipakai dalam istilah kumpul kebo
Selain itu, ada istilah Kambing Hitam yang bermakna orang yang sebenarnya tidak salah tetapi dipersalahkan. Namanya dirusak oleh oknum tertentu. Bisa jadi karena dendam sehingga si pelaku sengaja menyetting kasus yang tujuan akhirnya korban jadi pesakitan.

- Kambing Hitam
Sapi Perahan. Lantas apa artinya Sapi Perahan? Istilah ini untuk mendeskripsikan orang yang selalu dimanfaatkan. Selalu dikesploitasi oleh orang atau kelompok tertentu. Ujung-ujungnya Si Sapi Perahan hanya menanggung derita akibat perbuatan buruk orang lain.
Padahal, sedikitpun agama tak pernah mengajarkan untuk saling merugikan. Bahkan Nabi Muhammad telah berpesan “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain.” Manusia sebenarnya harus bisa menerapkan win-win solution. Bukannya win-lose solution atau lose-lose solution. Harus saling untung dan menguntungkan.
Adapula istilah Tikus Kantor yang dipopulerkan oleh Iwan Fals. Tikus adalah binatang yang identik dengan suka mencuri. Kantor sendiri adalah tempat berlangnya kegiatan administrasi. Tikut Kantor bermakna koruptor. Frasa ini untuk mewakili tindakan pencuri uang negara yang menyengsarakan rakyat. Sudah berapa uang negara mengendap ditangan sang koruptor.

- Nama tikus dipakai dalam istilah tikus kantor
Selanjutnya ialah Kelinci Percobaan. Apa pula artinya frasa ini? Kelinci ialah binatang yang sering digunakan untuk percobaan dalam dunia kedokteran atau farmakologi. Manusia sebenarnya tak cocok bila disamakan dengan kelinci. Yang cocok dikatakan kelinci percobaan ya binatang yang berkaki dua dan pemakan kangkung itu.
Dewasa ini ada orang yang dijadikan sebagai Kelinci Percobaan. Ia dijadikan sebagai sampel oleh orang lain. Tujuannya agar si aktor bisa mengambil pelajaran dari Kelinci Percobaan tadi. Aktor intelektual ingin mengambil hikmah dari kegagalan si Kelinci Percobaan. Sungguh tak manusiawi memang. Menjadikan orang lain sebagai korban.
Yang terkakhir adalah Macan Tidur. Macan identik dengan penguasa hutan. Hewan buas. hewan yang mengusai hewan lain. Macan kemudian ditambahkan kata tidur yang berkonotasi sedang pasif atau tak bisa berbuat maksimal.
Macan tidur digunakan untuk mempersepsikan partai/golongan yang (katanya) kuat namun masih tertidur. Belum bangun dari tidurnya. Oleh karenya, macan itu harus segera dibangunkan.
Istilah-istilah : kumpul kebo, kambing hitam, sapi perahan, tikus kantor, kelinci percobaan dan macan tidur tentu tak pantas disandingkan dengan manusia. Oleh sebab manusia terlalu tinggi kedudukannya untuk disamakan seperti hewan.
Manusia adalah makhluk yang paling baik dibanding makhluk Allah lainnya. Surah Attin ayat 4-6 membuktikannya. “laqod’ kholaqonal insaana fii ahsani taqwiim, tsumma rodadnaahu asfala saafiliin, ilalladziina aamanuu wa amilussolihaati watawassou bil haqqi watawassou bissobr.”
Artinya : “Sesungguhnya Kami jadikan manusia didalam sebaik-baiknya bentuk. Kemudian kami mengembalikan manusia pada lebih hinanya orang yang hina (masuk ke dalam neraka). Kecuali, orang-orang yang beriman dan beramal baik maka bagi mereka pahala yang tak putus (surga).